Saturday, 18 July 2015

Kenangan Tawa di Kamis Malam


Selamat pagi, masa lalu yang masih tersimpan di hati, eeeaaak udah mirip Wira Nagara kan?? hehehe. Dikesempatan kali ini admin akan berbagi informasi tentang kompetisi SUCI 5. Kompetisi yang diadakan Kompas TV ini menghasilkan banyak sekali komika yang tidak hanya berhasil di dunia Stand Up Comedy, tapi juga ada yang berhasil bermain beberapa film dan FTV, seperti David Nurbiyanto yang bermain di FTV, Abdur Arsyad yang sudah membintangi 2 film, dan juga Babe Cabita dan Fico dan 6 komika lain yang beradu peran di film Comic 8.

Sekarang saya akan membahas tentang hal hal unik yang terjadi di Stand Up Comedy Indoenesia Season 5.

Finalis SUCI 5

Dalam tahap seleksi yang ketat baik di tahap audisi maupun preshow, akhirnya terkumpul 16 Finalis SUCI 5 yang siap bertarung memperebutkan predikat Juara SUCI 5. Finalis SUCI 5 tidak hanya diisi oleh komika-komika muda, tapi juga terdapat juga komika yang bisa dibilang sudah berumur yaitu bang Rahman. Selain itu juga setiap Finalis juga memiliki keunukan masing-masing keunikan masing-masing seperti bang Indra yang merupakan favorit saya memiliki ciri khas materi yang absurd yang katanya bang Dani materinya bikin otak saya rusak, ada juga bang Rahmet yang menceritakan seluk beluk anak STM, bang Dicky yang ngondek, dan masih banyak yang lainnya. Berikut adalah wajah para Finalis SUCI 5 :


Juri SUCI 5

Pada season 5 kali ini, yang menjadi juri adalah bang Raditya Dika, om Indro Warkop, dan mbak Feni Rose yang merupakan satu-satunya wanita di dewan juri. Kritik dari dewan juri dibawakan dengan cara yang humoris, sehingga dari penampilan finalis dari kritikan dewan juri kita dibuat tertawa habis-habisan. Contohnya ketika di Show 13 ketika Kalis menceritakan dirinya sering terkena galer, dewan juri dimulai dari bang Radit sampai om Indro tidak henti-hentinya membahas masalah galer yang tentunya membuat tertawa seisi Balai Kartini berikut foto dari para dewan juri:


Komika Unik Sepanjang SUCI 5

Dicky Difie


Jika kalian yang sering lihat Liga Komunitas Stand Up Comedy dan SUCI 5, mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan komika yang satu ini. Yak, betul dialah Dicky Difie. Komika dari komunitas Stand Up Indo Jakbar ini terkenal dengan ciri khas yang bisa dibilang agak ngondek. Lihat saja ketika komika yang satu ini ketika menyampaikan salam pembuka : "Asslamualaikum Balai Kartiniiiii.......ahaiii' dengan suara yang ngondek. Namun sayang, komika ini harus tersisih di 8 besar. Meskipun begitu, penampilan komika yang satu ini ditunggu-tunggu oleh penggemar Stand Up Comedy, hal itu terbukti ketika di Show 16, respon penonton terhadap komik ini cukup antusias. Selain itu juga di Show 16 dan GrandFinal Dicky bersama Wira Nagara ia membawakan "Improve Comedy" yang tentunya menggelitik perut.

Wira Nagara


Sekarang kita membahas komika yang unik satu ini, dialah Wira Nagara. Komika dari Purwokerto ini juga merupak komik yang unik, hal itu tergambar jelas dari babak audisi sampai dia close mic, dia membawakan materi yang berisikan sajak-sajak yang menusuk hati, aseeek. Oleh karena itu pada waktu itu saya memfavoritkan komik ini sebagai juara. Tetapi langkah dia harus terhenti di babak 10 besar. Meskipun begitu, sama seperti bang Dicky, Penampilan Wira juga ditunggu-tunggu oleh penggemar Stand Up Comedy. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, dia membawakan "Improve Comedy" bersama Dicky yang tentunya menggelitik perut.

Grand Finalis SUCI 5

Indra Frimawan


Oke kita lanjut ke komik yang berhasil menyabet juara 3 SUCI 5. Namanya Indra Frimawan. Sama halnya dengan Dicky, Indra juga berasal dari Stand Up Indo Jakbar. Komik ini juga mengikuti Liga Komunitas. Komik ini membawakan materi bertipe One Liner yang menghasilkan Mind Blowing Comedy. Dengan tingkat kecerdasan yang lebih, ia dapat menghasilkan materi yang absurd dan tidak bisa diduga-duga oleh penonton. Meskipun materi yang ia bawakan terkesan tidak ada pesan moralnya, tapi jika anda pelajari dengan mendalam, maka anda akan menemukan pesan moral di dalam materinya. Seperti "Gue dulu bandel banget. Waktu sekolah, guru gue lewat kupingnya gue pasangin petasan, gue nggak takut soalnya guru gue... murid juga". Bit ini mempunyai makna bahwa guru itu harus seperti murid. Jadi diantara guru dan murid tidak ada kesenjangan sosial. Selain itu, pesan dari komik ini yang paling saya ingat adalah ketika babak Grand Final, ia berkata "Kalau tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang paling beda". Hal yang unik lainnya dari komik ini adalah kata temannya ia merupakan tim SAR kalau ada layangan yang putus, selain itu dalam materinya ia bercerita kalau dia berteman dengn benda-benda mati, sebut saya Plastik, Kandang Ayam. Weleeh........

Rahmet Ababil



Yup, sekarang kita membahas tentang sang Runner Up SUCI 5. Siapa lagi kalau bukan Rahmet. Dia berasal dari Jakarta Timur. Dia merupakan komik termuda di SUCI 5 dengan umur 19 tahun. Rahmet adalah lulusan STM jadi di setiap materinya dia, hampir semua membahas anak STM. Ia pernah bercerita kalau ia ikut SUCI 5 untuk memperbaiki citra anak STM menjadi lebih baik. Karena ia lulusan STM, jadi ia memiliki sifat solidaritas yang tinggi yang mengakibatkan emosinya tebal, oleh karena itu Act Out dapat mengalir dengan lancar. Hal yang unik dari komik ini adalah ia suka ganti nama teman-temannya dia menjadi nama yang aneh, sebut saja Kolai, Pape, Ucup Bengsin, bahkan nama gurunya juga diganti, nama bagus-bagus jadi Congli. Hadeeh...

Muh. Rizki Rakelna (Rigen)



Yohoo, sekarang kita akan membahas sang juara SUCI 5,komik dari Bima yakni Muh. Rizki Rakelna atau biasa dipanggil Rigen. Sama halnya dengan Dicky dan Indra, Rigen juga merupakan komik dari Stand Up Indo Jakbar. Rigen memiliki suara yang merdu, hal itu dibuktikan dengan beberapa kali ia bernyanyi pada saat ia menyampaikan materi. Selain itu, Rigen juga memiliki skill obsevasi yang tinggi, oleh karena itu untuk urusan Roasting, Rigen juaranya. 

Perjalanan SUCI 5 

Audisi

Untuk tahap audisi Kompas TV mengadakan audisi di beberapa kota besar di Indonesia. Seperti di Pontianak, Makasar, Pekanbaru, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Raditya Dika dan Indro Warkop yang menjadi juri. Komik yang lolos dari tahap audisi akan mendapatkan Golden Ticket. Tapi, tidak semua penerima Golden Ticket lolos ke babak berikutnya. Jika peserta yang mendapat Golden Ticket mendapat telepon dari pihak Kompas TV, itulah yang lolos ke babak Pre-Show.

Babak Pre-Show

Dari sekian orang yang yang mendapat Golden Ticket hanya 24 orang yang masuk ke babak Pre-Show. Di babak Pre-Show komik yang lolos akan diseleksi lagi untuk bisa masuk ke babak Show menjadi hanya 16 orang.

Babak Show

16 finalis yang lolos dari babak Pre-Show melanjutkan perjuangannya di babak Show. Babak show diadakan setiap minggu. Dan di setiap minggu pula harus ada yang close mic. Selama beberapa minggu para finalis harus bertarung agar bisa memperebutkan posisi 3 besar yang mengantarkan ke babak Grand Final

Babak Grand Final

Peserta yang lolos ke babak Grand Final hanya 3 orang. Di babak ini Grandfinalis bertarung untuk memperebutkan posisi juara 1,2 dan 3 dan juga mendapatkan hadiah yang menggiurkan. Untuk di SUCI 5 yang menjadi juara 3 adalah Indra Frimawan dan mendapatkan hadiah sebuah Suzuki New Thunder 125, sebuah sepeda dari Wim Cycle dan uang tunai sebanyak Rp. 10.000.000,00. Untuk juara 2 diraih oleh Rahmet dan mendapatkan sebuah Suzuki New Thunder 125, sebuah sepeda dari Wim Cycle dan uang tunai sebanyak Rp. 25.000.000,00. Dan untuk juara 1 diraih oleh Rigen dan mendapatkan sebuah Suzuki New Thunder 125, sebuah sepeda dari Wim Cycle, uang tunai sebanyak Rp. 50.000.000,00 dan sebuah mobil Karimun Auto Gear Shift.



Sekian info yang dapat saya bagikan. Selamat untuk para juara. Untuk Kompas TV tetap menampilkan tayangan yang berkualitas. Saran dari saya mungkin bisa membuat program SUCI Junior buat yang masih duduk di bangku sekolah, supaya saya masih di SMP bisa ikutan, hehehe. Oke, See You Next Time :)

0 comments:

Post a Comment