Buat sharing aja yah, semenjak bulan Ramadan kemarin, aku sudah mulai nyoba kembali untuk nulis. If you ask why, mungkin banyak masalah yang selama ini kupendam, kusimpan rapat-rapat hanya untuki diriku sendiri. Dulu aku berfikir itu adalah cara terbaik untuk keluar dari masalah. Eh, ternyata tidak. Malah berbagai pikiran buruk dan sugesti yang tidak mengenakkan perlahan-lahan mulai hinggap di kepalaku. Apalagi waktu itu aku sulit untuk percaya kepada orang lain, yang akhirnya aku jarang curhat ke teman-temanku bahkan aku sulit untuk bergaul dengan rekan sebayaku.
Tapi akhirnya aku menemukan jalan keluar. Ya... menulis. Aku mengetahui hal ini setelah aku membaca kembali bukunya Pandji Pragiwaksono, judulnya "Menemukan Indonesia". Kalau belum baca, beli lah... Di toko buku terdekat. Jangan cuma minjem aja. Hehe :v
Di buku Menemukan Indonesia aku nemu sebuah bab. Cuma aku lupa pada bab apa. Soalnya bukunya sekarang dibawa seorang teman. Entah kapan kembalinya. Kalau sudah dibawa teman, ya sudah, ikhlaskan saja. Hehe... Babnya kalo nggak salah ngebahas tentang ekonomi kreatif. Seingatku, bang Pandji menuliskan kalau salah satu masalah sedikitnya orang yang berkarya. Kenapa cuma sedikit dari sekian banyak penduduk Indonesia yang mau berkarya. Banyak orang yang takut untuk berkarya karena takut salah, takut jelek, takut ini lah, takut itu lah, dan takut dengan yang lain - lain. Padahal dalam berkarya adalah fokus untuk berkarya saja. Entah hasilnya bagus atau buruk pokoknya berkarya. Nggak mungkinlah, kita baru sekali berkarya langsung menghasilkan karya yang masterpiece, karya yang langsung disukai banyak orang. Semua itu butuh proses. Konon, Thomas Alfa Edison, si Penemu Lampu. Baru bisa berhasil pada percobaanya yang keseribu. Bayangkan teman-teman, keseribu. Kalau aja pada percobaannya yang ke 999 dia menyerah, mungkin kita tidak akan pernah bisa untuk hidup dengan diterangi oleh terangnya cahaya lampu yang menerangi malam kita. Kuncinya hanya satu, tetap berkarya. Nggak usah peduli halang rintang yang ada di depan mata kita. Sudah... Bablas. Langsung terobos aja.
Nah, apa yang harus kita lakukan untuk mulai berkarya? Ya sesuai dengan kemampuan kalian masing-masing aja. Kalo jago gambar, ya monggo ditingkatkan lagi keahliannya. Siapa tahu di masa depan jadi titisan Van Gogh. Kalo jago masak, ya sering-sering masak. Siapa tahu jadi pengganti Chef Juna. Kalu jago sepak bola, ya tinggal ditambah giat lagi latihannya. Siapa tahu di masa depan nanti kalian bisa membawa Indonesia menjadi juara di Piala Dunia kelak. Everything is possible, fellas. Tidak ada yang namanya tidak mungkin, sobat.
Nah, kalau ada yang enggak pandai gambar, masak, atau apalah. Masih ada loh, suatu hal yang pasti setiap orang bisa. Setiap orang sudah melakukan ini sejak TK. Sebuah hal yang kalau ditekuni dapat menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit. Kalian tahu apa itu?
Menulis...
Hampir setiap orang bisa menulis, kita bisa menulis kapanpun dan di manapun. Bahkan sekarang kita hampir tidak perlu pena atau pensil lagi untuk menulis. Tinggal pencet layar handphone jadi deh, karya kita. Sekarang mah, kita bisa bebas mempublikasikan tulisan kita lewat berbagai macam media sosial yang sekarang populer di kalangan kita. Layaknya Facebook, Twitter, atau Instagram.
Nah, karena itu lah aku berfikir. Apa salahnya, sih. Kalau menulis? Akhirnya aku beli buku kecil. Kubuat untuk menulis apa yang aku alami selama satu hari. Seperti diary lah. Bukan seperti, sih. Emang diary. Yang aku tulis, sih, biasanya seperti apa yang aku lakukan selama satu hari. Apa ada hal yang susah dilupakan dalam satu hari ini. Atau ada ilmu dan pemikiran baru yang aku peroleh dalam satu hari. Nggak cuma itu aja, sih. Kadang - kadang aku malah sering menuliskan curhatanku di dalam diary. Kalian tahu lah, masalah kaum muda. Ya, meskipun aku sekolah di STM yang notabene lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Yang dari 510 siswa hanya ada 50 siswi. Tapi aku masih laki-laki normal. Aku masih naksir sama perempuan. Yah... semoga Tuhan selalu membimbingku ke jalan yang benar. Jalan yang Dia ridhai.
Ketika teman-temanku tahu kalau aku mulai nulis diary, mereka merasa aneh. Karena mereka menganggap nulis diary adalah bukan hal yang maskulin. Aku sih, cuek-cuek aja. Malahan, sebenarnya, yang kurasakan malah banyak hal positif yang kudapat setelah aku mencoba kembali menulis. Salah satunya, aku sekarang lebih terbuka dengan teman-teman di sekitar. Ya, belum benar-benar terbuka, sih. Tapi tentunya ini adalah kemajuan yang positif bagiku. Soalnya, dulu aku sangat individualis. Aku lebih suka melakukan segala hal sendiri. Nah, sekarang aku mulai lebih banyak beraktifitas dengan teman-teman yang lain. Ya, meskipun masih ada beberapa hal yang masih suka aku lakukan sendiri. Tapi seenggaknya aku sudah mulai kembali untuk bersosialisasi dengan teman-teman yang lain. Enggak jadi individualis lagi.
Ketika kita menulis, otomatis kita juga membaca. Membaca apa yang kita tulis barusan. Jika masih ragu dengan tulisan yang kita buat. Kita lalu mengambil buku atau browsing di internet. Baca sumber-sumber terpercaya. Jadinya, tulisan kita akan menjadi bermutu. Tidak hanya sekedar berisi angan-angan kita barusan atau malah ternyata hoax. Nah, dengan menulis saja kita sudah dapat belajar dua hal, membaca dan menulis.
Apa lagi dengan menulis kita bisa sharing ilmu dengan orang lain. Apa yang kita ketahui bisa saja orang lain nggak tau. Apa yang ditulis orang lain mungkin saja tidak kita ketahui. Apalagi pahala yang diterima dari ilmu kita yang bermanfaat bagi orang lain akan terus mengalir meski kita sudah tiada.
Nah, sudah nggak ada alasan lagi untuk nggak berkarya. Ayo ambil kertas, ambil pulpen dan goreskan ke atas kertas. Karena dari sana lah. Segala hal akan kamu ketahui dan itu adalah ladang pahala bagi kalian.
Nah, ini adalah postingan pertamaku setelah lama vakum. Kemungkinan aku akan kembali lebih rutin untuk memposting tulisanku di blog ini. Di sini, aku tidak hanya akan memposting tentang kehidupanku atau apa yang kupikirkan saat ini. Tapi, nantinya disini aku juga akan memposting hal-hal yang berkaitan dengan hal yang aku geluti di SMK saat ini. Yaitu, TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN. Soalnya ada beberapa tugas yang wajib diposting diblog.
Nah, aku kira cukup lah. Kalau ada kritik atau saran bisa kalian tulis di kolom komentar atau kalau mau kenal lebih dekat dengan saya bisa kirim e-mail atau follow Instagram saya di @riz.kip.e dan twitter saya di @riz_kip_e. Oh, ya. Kalau ada yang juga sama sekolahnya menggeluti dunia Teknik Komputer dan Jaringan. Bisa sharing pengalamannya, ya.
Oke, ditunggu sarannya, ya. Bye...